Inikah yang Dinamakan Quarter Life Crisis? OMG!
If you notice, aku lagi jaraaang banget nulis di blog. Bahkan beberapa hari ini, aku juga lagi mengurangi untuk update di Instagram baik itu foto maupun stories. I'm not at my best version right now dan rasanya aneh gitu kalau berbagi soal sad things di social media, I just don't wanna spread the negative vibes dan bikin orang lain ikutan sedih.
Hal ini mungkin udah terjadi selama beberapa bulan tapi minggu inilah puncaknya. Aku sering merasa sedih, mudah tersinggung, terlalu banyak mikir, kerjaan jadi enggak beres, enggak ada motivasi, dan lebih parahnya aku mulai menyalahkan diri sendiri karena 'rasanya' enggak mampu menyelesaikan apapun. Then I'm questioning myself: what do I want in this life? What if? Gimana kalo gini? Gimana kalo gitu?
Lalu aku tersadar: apakah ini yang disebut orang-orang sebagai 'quarter life crisis'?
A quarter-life crisis is a period of life ranging from twenties to thirties,in which a person begins to feel doubtful about their own lives due to stress associated with the transition to adulthood.
- Wikipedia
Oh damn.
It's just happen. Kalau dipikir sih aneh juga karena setahun belakangan ini I almost got everything I want, everything I wished for. Material things, banyak. Close friends, ada banget. Supportive family, selalu ada. Travelling, sering.
Ternyata akar masalahnya bukan di benda, atau orang lain, melainkan diri sendiri. I battle against myself right now. Entah gimana prosesnya, pokoknya saat ini aku merasa: I'm not good enough.
Aku percaya kebahagiaan itu kita sendiri yang memutuskan, bukan dari orang lain. Jadi kalau lagi merasa sedih gini yaaa yang bisa recovery tuh diri sendiri, orang lain hanya membantu. Saking bingungnya sama diri sendiri, selama off libur Lebaran kemarin yang ada banyak melamun, dikit-dikit nangis, scrolling buka feed Instagram eh kok yang ada malah kesel, tidur - makan - tidur lagi. I'm feeling so unproductive sampai akhirnya sadar, yaudah deh ngerjain apa kek gitu walaupun sedikit-sedikit at least ada progress. Mulai cuci piring (simple banget kan), lalu mulai lari lagi di treadmill, eh keterusan mulai misahin baju yang enggak kepakai lagi, beresin skincare cabinet, baca buku, baca Alkitab.
At least walaupun perasaan berantakan sekarang, tapi kamar rapi dan mendekatkan diri lagi sama Yang Diatas.
SOUNDS BETTER.
Aku enggak tahu ini akan berlangsung berapa lama, semoga sih enggak lama ya! Karena kalau baca-baca menurut penelitian hal ini normal banget dialami sama yang berumur 25-30 tahun. Intinya sekarang dijalani dan dinikmati dulu deh, what doesn't kill you makes you stronger, setuju?
Tadi pas googling dapet beberapa hal yang bagus buat dipraktekkin:
1. Stop comparing yourself to others
Wah ini bener banget, mau segimana suksesnya kamu tapi kadang ada aja celah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Punya definisi bahagia menurut kamu sendiri itu penting! Kalau mau, sementara off dari socmed dulu biar enggak kebanyakan julid liat hidup orang lain yang 'kelihatannya' lebih happy.
2. Identify the root cause
Mundur sedikit ke belakang, dan coba cek apa sih hal yang paling bikin kamu khawatir atau enggak nyaman? At least kalau udah tau alasan atau triggernya darimana, bisa cari solusinya dari situ.
3. Be kind to yourself
Susah-susah gampang dipraktekkin kalau lagi kayak gini, tapi harus selalu inget bahwa kita harus sayang sama diri sendiri. Calm yourself kalau crisis begini enggak akan bertahan lama, jangan sampai saking sedihnya juga badan enggak keurus. Stay healthy, tetap jaga pola makan, jangan lupa vitamin, kalau bisa olahraga ringan bagus banget (memicu hormon biar lebih happy), dan mulai untuk peduli dengan your own feelings diatas perasaan orang lain.
4. Talk to others
Ini juga hal yang membuatku kuat, keluarga dan teman-teman yang positif dan selalu supportive. Memang kalau lagi begini sih enakan sendiri dan merenung, tapi sharing ke orang terdekat somehow bikin aku merasa lebih ringan dan dapet solusi-solusi yang sebelumnya enggak terpikirkan.
5. Research
Setelah tahu apa masalahnya, coba berpikir sejenak dan cari tahu solusinya. You know yourself better than anyone. Mungkin kamu butuh break sejenak dari kerjaan, butuh liburan, atau mungkin butuh kegiatan baru? You decide.
6. Be grateful
Jangan lupa untuk bersyukur sekalipun untuk hal-hal kecil yang kamu dapat setiap harinya. Bangun tidur masih bernapas dengan lancar dan sehat? Thank God. Perjalanan hari ini ke kantor enggak macet? Thank God. Enggak kehabisan ketoprak favorit pas jam istirahat kantor? Thank God. Just thank God for everything dan selalu berdoa untuk minta ketenangan dan kedamaian hati. Itu aja, enggak usah muluk.
Oh iya sekarang ini aku lagi baca buku bagus banget: The Subtle Art of Not Giving A F*ck by Mark Manson. One of the best self-help book I've ever read. Dapetnya di Periplus, bisa online atau ke tokonya langsung. Recommended banget, banyak kalimatnya yang somehow bikin aku lebih lega dan lebih mengerti proses 'crisis' ini.
Well sekian curhatan kali ini, thank you so much udah mau baca... I hope you guys all feeling well and blessed! Be back soon with better and stronger me.
With love,
Agnes Oryza
dear mbak agnes,
ReplyDeletetiap kali lagi merasa kecil banget, buruk banget, bodoh banget aq pasti bersedih dulu, yah nangis lah, ya udah biarin aja, pengennya sendirian ya udah ikutin aja, jadi lebih banyak berdoa dan dekat dengan pencipta... tapi nggak mau lama-lama setelah itu berusaha memotivasi diri sendiri dengan mengingat hari terburuk atau masa terburuk yang pernah aq alami sebelumnya bisa aq laluin...
tetap semangat yah mbak agnes, cant wait for better and stronger you..
Iyaaa jangan lama2 gak enak stress kelamaan, kulit jadi jelek, jadi gampang sakit juga. Thank you for your support!
DeleteAgnes, mudah-mudahan sudah semakin membaik ya. Hugs!
ReplyDeleteHug balik Kak Andra!
Deleteaku juga lagi merasakan hal yang sama, rasanya jadi kesel sama diri sendiri gitu. Kemarenan banyak yang share soal buku ini, aku jadi pengen coba beli ah :) semangaat kak *hug
ReplyDeleteBukunya bagus banget! Thank you so muchhh
DeleteHai kak. Salam kenal. Aku juga lagi di proses criris ini nih. Jadi mempertanyakan ke diri sendiri apa yang udah kamu lakuin sampe umur segini. Stress kadang, tapi bener kata ka agnes dan temen yg lain, jadi bisa lebih dekat lagi sama Tuhan dan perbaiki diri sendiri :")
ReplyDeleteLagi searching2 soal quarter life crisis dan blog rekomendasi (karena aku juga sedang mulai untuk blogging lagi setelah bertahun-tahun vakum) dan nemu blog kak Agnes ini. Thanks buat sharingnya kak, semangat terus ! :D
Me too! Ka kayanya aku juga lagi ngerasain yang sama. Pengen udahan kerja, rasanya butuh uang tambahan mau ngelakuin hal yang menghasilkan uang selain dari main job sekarang dan ada beberapa ide yang muncul namun belum ada yang maksimal dikerjain. :(
ReplyDeleteSemangat terus Kak
Iseng-iseng buka blog Kak Agnes ehhh menemukan postingan ini. Huhuhu sungguh relate dengan keadaanku sekarang yang juga sedang mengalami quarter life crisis. Akhir-akhir ini akupun menjadi sering menyendiri dan galau banget. Aku menghindari untuk bertemu teman-temanku. Padahal dalam hati pengen banget curhat sana sini, tapi bingung... Aku kayak merasa belum melakukan apa-apa diumurku yang hampir seperempat abad ini ditengah temanku yang sudah berkarir dengan bagus (sepertinya), berumah tangga, melanjutkan pendidikan, dan lain-lainnya. Dan kemudian menemukan postingan Kak Agnes aku jadi feel better, dan merasa ternyata yang mengalami crisis seperti ini bukan aku sendiri :'))
ReplyDeleteThanks ya! (buru2 beli buku yg direkomendasikan di atas hha)