Social Media Detox
Kepala pusing, mata pegal, leher tegang, sulit fokus. Efek screen time gadget 9 jam per hari! Pekerjaanku sebagai content creator pastinya ada lelahnya juga walau most of the time enjoy dan menyenangkan. Belum lagi selain kerja, aku sedang belajar 3 bahasa asing dan les online. Wooow mata dan leher ini sungguh nyata lelahnya. Makanya ketika schedule sedang tidak padat aku segera ambil time off 3 hari untuk rehat sejenak dari social media! Apa yang terjadi dalam 3 hari detoks socmed??
H-1, malam hari:
Sebelum tidur aku last check whatsapp, notif IG dll sebelum akhirnya pasang airplane mode. Biasanya handphone aku letakkan sebelah tempat tidur, namun kali ini aku masukkan ke dalam laci lemari di kamar yang tidak mudah dijangkau dari tempat tidur.
Day 1:
Bangun pagi, tangan ini otomatis mencari handphone. Lalu teringat... oh iya kan mau detoks yaa... Kemudian aku lanjutkan ritual pagi: minum wheatgrass shot, ganti baju olahraga, yoga dan kegiatan lainnya. Ternyata... ngaruh juga ya tidak menghabiskan 45 menit untuk rebahan sambil scrolling feed Instagram. Efektif banget timingnya bisa langsung produktif self-care! Lalu agak siang aku mematikan airplane mode di handphone karena tetap harus ada beberapa chat dari team untuk konfirmasi kerjaan. Tapi hanya untuk kepentingan itu ajaa aku buka handphone, whatsapp ngobrol-ngobrol pun enggak. Hari pertama berjalan lancar juga, dengan beberapa kali tangan otomatis gatel cariin handphone.
Day 2:
Sudah lebih terbiasa untuk engga cari handphone, pagi-pagi otomatis melakukan morning routine dan fokus ke diri sendiri. Nyaman banget rasanya. Lega. Tapi masih kepikiran beberapa kali: "Si A lagi apa yaaa, post apa dia di stories. Eh si B kan lagi trip, hari ini ke mana ya tempatnya". Bertanya tapi ujung-ujungnya sih enggak aku buka HPnya. Melanjutkan hari dengan membaca Kindle, main sama Alto Bento, dan quality time sama keluarga.
Day 3:
Hari ini sama sekali enggak ingin buka HP. Terlalu nikmat rasanya quality time sama diri sendiri dan keluarga tanpa mempedulikan apa yang orang lain sedang lakukan. Tanpa membandingkan hari dengan milik orang. Apa yang aku lakukan pun lebih cepat selesai seperti membaca buku, mengerjakan PR les, beres-beres kamar.
Pas sedang detox, ya ada ajaa beberapa orang bertanya aku pergi ke mana. Tapi itu aja kok, ternyata aku juga baik-baik aja pas enggak ngecek kegiatan orang lain via IG stories/foto selama 3 hari. Detoks social media ternyata dibutuhkan sesekali ketika sudah super jenuh! Coba dan rasakan sendiri hasilnya :) Pas buka socmed juga rasanya pikiran lebih jernih dan fresh, terus lebih sadar bahwa interaksi langsung jauh lebih berharga daripada interaksi di dunia maya. Semoga kalian bisa mengambil beberapa saat untuk detoks socmed yaa demi kesehatan jiwa dan raga....
Terima kasih sudah membaca tulisan ini,
With love,
Agnes Oryza
Waw, cocok buat dilanjutkan, Mbak. Saya sebagai orang yang memang sudah mengurangi aktivitas online, udah mulai ga tergantung banget sama HP sampe kadang lupa naro di mana. hihihi. Tapi kemewahan kaya gini baru saya rasakan juga setelah saya resign kerja, karena otomatis ga akan ada juga yg nyariin saya. Rasanya real life juga lebih berkualitas.
ReplyDelete